Jumat, 22 Juli 2011

HAMPARAN NIKMAT

Karya : Musni Japrie

Ya Rabb ………………
Engkau payungi kami dengan langit-Mu
Engkau jadikan bumi tempat kami berpijak
Engkau selimuti kami dengan malam yang bertaburkan bintang
Engkau hamparkan persada kehijauan sumber bagi segala hajat
Engkau taburkan dari langitmu gerimis menghidupkan tanah gersang
Engkau buatkan kolam dalam bagi mahluk air berenang
Engkau hamparkan laut dan samudera luas untuk bahtera melaju
Engkau lapangkan rezeki bagi segenap kami, binatang ternak dan hewan dilapangan hijau, burung-burung yang terbang dan kupu-kupu yang bercanda dengan bunga-bungaan diantara rerumputan hijau
Engkau lengkapi dunia kami dengan hiasan pernik kemilau dan kemegahan nan memikat
Engkau cukupkan kebutuhan dan Engkau lapangkan rezeki kami
Ya Rabb …………
Engkau jadikan siang kami sebagai ladang
Engkau jadikan malam kami sebagai pelipur lara
Engkau jadikan ranjang malam untuk kami berpasangan
menghirup gelinjang gairah
Engkau berikan kami turunan nan mungil penyejuk mata dan hati
Ya Rabb……………
Engkau hamparkan kepada kami tak terhitung nikmat-Mu
Engkau berikan pula kelengkapan nikmat tak ternilai kepada kami dengan iman kepada keesaan-Mu.
Ya Rabb kami, Engkaulah Maha Segalanya.
Ya Rabb kami, Engkaulah yang menghamparkan segala nikmat
Ya Rabb kami, Engkaulah tempat berharap
Ya Rabb ….. kami debu dibawah telapak- Mu

Diujung kota tepian,minggu terakhir Sya’ban 1432.

Kamis, 21 Juli 2011

SURAT-SURAT CINTA

Karya : Musni Japrie

Telah kuterima surat-surat cinta- Mu
S urat-surat yang penuh dengan kata menawan
Hangat, mesra dan menggairahkan
Kata tersusun indah.lebih indah dari karya besar Sastrawan
Surat-surat cinta –Mu yang mendebarkan
Surat-surat cinta-Mu yang menjanjikan
Hari besok penuh Kebahagian dan kenikmatan
Surat-surat cinta-Mu mengingatkan
Hari besok penuh duka menyakitkan

Warna warni bunga nan harum mewangi
Kicauan burung bagaikan sebuah simfoni
Paduan keindahan dalam pelangi
Menggoda hati
Mabuk dengan secawan anggur merah dalam canda dan nyanyi
Terlupakan akan janji
Terjatuh dan terpuruklah diri

Wahai kekasihku yang paling tercinta
Aku berkhianat membagi cinta
Bercinta dengan dunia
Kepada-Mu kupalingkan wajah memelas pinta
Demi cinta-Mu tolong aku terbebas dari siksa
Hanya kepada Engkau tempat meminta
Kepada-Mu aku menyapa
Engkaulah pelabuhan terakhir tempat aku melabuhklan cinta
Jum'at, 24 Sya'ban 1432 / 22 Juli 2011 Sya’ban

Rabu, 20 Juli 2011

D eb u

K a r y a : Musni Japrie
Dimalam hening sepi
Kuterawangi langit juardi dengan mata hati
Bintang gemintang berkedip mengarungi samudera
Angkasa raya tanpa bertepi
Berarak dengan jumlah tidak terhingga
Tak terengkuh dalam angan
Betapa dahsyat luasnya semesta
Betapa besar semesta
Aku sebutir pasir di hamparan gurun
Aku setitik embun di samudera luas tanpa ujung
Aku tidak punya arti apa-apa di dalam angkasa raya
Aku bagaikan debu tidak bernilai
Diatas segalanya bertahta sang pencipta
Seluruh keagungan milik-Nya
Aku terlindung dalam kebesaran nama-Nya
Aku hanya debu yang tersungkur dibawah keagungan-Nya
Allah ………. Rabb ……… yang Maha Besar dari segalanya.

Disudut kota ,Minggu ketiga Sya’ban 1432 H

D eb u

K a r y a : Musni Japrie
Dimalam hening sepi
Kuterawangi langit juardi dengan mata hati
Bintang gemintang berkedip mengarungi samudera
Angkasa raya tanpa bertepi
Berarak dengan jumlah tidak terhingga
Tak terengkuh dalam angan
Betapa dahsyat luasnya semesta
Betapa besar semesta
Aku sebutir pasir di hamparan gurun
Aku setitik embun di samudera luas tanpa ujung
Aku tidak punya arti apa-apa di dalam angkasa raya
Aku bagaikan debu tidak bernilai
Diatas segalanya bertahta sang pencipta
Seluruh keagungan milik-Nya
Aku terlindung dalam kebesaran nama-Nya
Aku hanya debu yang tersungkur dibawah keagungan-Nya
Allah ………. Rabb ……… yang Maha Besar dari segalanya.

Disudut kota ,Minggu ketiga Sya’ban 1432 H

MAHA INDAH DARI SEGALA YANG INDAH

Karya : Musnijaprie


Nun Diufuk senja matahari perlahan mulai berlabuh dihariban malam

Cahaya kuning membayang disapu warna kemerahan menjadikan langit semakin temaram

Cahaya matahari senja memendarkan sinar dimuka laut

Menjadikan warna keemasan terhampar luas ditepI samudera

Burung camar meriah kembali kesarang

Bahtera nelayan melaju dihembus angin daratan

Sambil bercanda dengan riak gelombang mengais rezeki dari laut

Sungguh suatu pemandangan yang sangat dahsyat indahnya

Gambaran keindahan yang dinikmaaati dengan mata hati dan penghayatan

Dibalik semua itu terbetik tanya ?

Jadikah semuanya dengan sendiri

Tidak………Keindahan temaram merona dan lembayung senja yang mempesona sengaja diciptakan

Penciptanya Penata panggung sebagai pentas alam untuk direguk keindahannya adalah :

“ Dia Yang Maha Indah Dari Segala Keindahan Yang Paling Sempurna “

Subhanallahu……. tidak ada satupun ciptaan manapun yang menyamai ciptaan-Nya.



Tepian Mahakam , B a’da ashar 15 Sya’ban 1432 Hijriyah

SUBHANALLAH .....INDAHNYA CIPTAAN MU

O l e h : Musni Japrie

Untuk ikhwan dan akhwat se- aqidah



Kemuning senja kemerahan di seantero ufuk barat semakin memudar

Sang surya yang memendarkan lembayung di langit perlahan beralih keperaduan

Burung-burung pada kembali ke sarang

Perlahan namun pasti remang-remang menghapuskan petang

Malam pun menjelang

Nun jauh di ujung tepi laut dunia menyembul senyum rembulan purnama

Laut membiru memantulkan permainan cahaya keemasan

Menjadikan awal malam begitu indah dan menawan

Serangga malam mulai bernyanyi dalam paduan simfoni yang menggairahkan

Paduan warna warni keindahan malam purnama dan getaran suara nyanyian serangga tak henti

Bagaikan rangkaian harmoni alam yang tak akan pernah pudar

Purnama meniti langit dan merangkak kelajuardi menyiramkan kemilau malam yang semakin memukau

Dedaunan keperakan ditimpa rembulan

Desir angin lembut membisikkan nyanyian malam

Subhanallah…………, Masyaallah……………..

Keindahan yang tidak dapat dilukiskan diatas kanvas maupun dengan kata.

Adakah yang dapat setara membuat keindahan alam dan malam yang sangat mempesona ini

Adakah yang dapat meniru komposisi keindahan alam dan malam yang sangat memikat ini

Jagat raya seisinya betasybih memuji sang Maha Pencipta

Namun anak-anak zaman banyak yang lupa dan tidak sanggup memendam rasa dan rindu atas karunia indahnya malam ciptaan-Nya

Banyak anak-anak zaman tidak sanggup melantunkan pujian sebagaimana alam memuji-Nya

Maha indah dari segala yang paling indah

Maha Sempurna dari segala kesempurnaan

Dia-lah yang merangkai pernik-pernik indahnya purnama dalam satu nada untaian ciptaann yang sangat harmonis.

Subhanallah indahnya ciptaan-Mu ya Allah yang Maha Sempurna



Jalan Jakarta medio Juli 2011/16 Sya’ban 1432 H.

SEPI SENDIRI

Puisi buat seseorang yang pergi dari ku

Sunyi sepi sendiri
Sejak kau pergi
Tinggalkan luka yang kau goreskan di hati
Perih terasa di sanubari
Burung tidak lagi bernyanyi
Alam pun ikut penyepi

Sunyi sepi sendiri
Terkapar sendiri menghayati sepi
Malam-malam penuh dng hayal bersamamu
di saat yang telah berlalu
Ranjang gairah cinta tidak lagi bernyanyi
Menyanyikan hasrat bersama dalam asyiknya bercinta .
Kau padamkan berahi membara
Dengan air duka nestafa.

Kini aku sendiri
Tanpa cinta, tanpa siapa-siapa teman bercanda

Kunamai Bunga Itu Bunga Antika ku

Karya Musni Japrie

Untuk seorang sahabat di ujung Pulau seberang .


Mentari menyiramkan warna keemasan diseantero pagi

Warni-warni bebungaan dan rumput-rumput liar kemilau serasi

Setangkai rumpun krisan putih tampil menyunggingkan senyum

Hati ini terpaut akan keindahan krisan putih nan jelita

Kerling kelopaknya seakan mengucapkan salam

Membuat gairah berbunga

Kusapukan pandangan pada krisan putih menjawab sapaannya.

Kubisikan seulas kata indah, cantik ,jelita semerbak mewangikan alam tiada tara.

Kunamakan bunga itu “ Antika ku “



Mentari berangkat meninggalkan peraduannya

Alam bernyanyi bersama kicau murai ditingkah gemersik ranting dan dedaunan pohon angsana

Kulihat kupu-kupu bersayap pelangi menyapa warna warni bebungaan

Mencoba menyentuh mahkota krisan putih “ Antika ku “

Seberkas kecemburuan menyemburat dari kalbu melihat kupu-kupu pelangi jantan dengan kepak-kepaknya menggoda “ Antika ku “


Berang aku dibuatnya sembari berkata andaikan aku juga kupu-kupu bersayap pelangi

Aku akan menyelinap diantara warna-warni bunga , bertengger perkasa namun lembut di bunga krisan putih “ Antika ku “

Aku sentuh dengan jemari mahkota krisan putih , kubelaikan kelembutan cinta

Kubisikan gairah , engkau bunga “Antika ku “ nan cantik jelita

Kucandai dengan nada dan getaran kalbu, engkaulah bunga terindah milikku


Tidak akan ada kupu-kupu bersayap pelangi lain yang pernah mencumbu, karena hanya akulah miliknya, tidak siapapun yang lain.

Akulah yang akan selalu mencumbu dan menari diatas daun-daun mahkota, sembari sekali-kali kuhirup kesegaran wewangian dari tubuh bermadu.



Dipenghujung siang 22 juni 2011.

P e n g e l a n a

K a r y a : Musni Japrie

Aku pengelana
Mengarungi luasnya laut dan samudera
Menjajaki padang tandus dan gurun sahara
Menjalani bukit-bukit terjal penuh luka
Berkelana mencari cinta
Meski jauh dan terlunta-lunta
Haus akan air cinta
Jauh diujung sana seperti nyata
Terbayang beningnya telaga
Berlari mengejar bayang-bayang melepas dahaga
Kiranya semua hayal fatamorgana semata
Terhempas dalam kehampaan jiwa
Aku musafir cinta
Berkelana mengelilingi samudera
Badai dan angin utara
Menghempaskan nestapa
Kucari pelabuhan untuk menyandarkan raga
Terdampar diujung pulau air mata
Sepi memagut raga
Tiada cinta

Mahakam, 21 Juli 2011.