Rabu, 08 Januari 2020

Kucium keningmu untuk terakhir kalinya

KUKECUP KENINGMU UNTUK TERAKHIR KALINYA
23/12/2019




Puisi untuk yang paling dicintai

Sungguh tak seorangpun yang tahu
Kapan pemutus kenikmatan dunia
Bertandang menemui anak adam
Tanpa diundang ia pasti datang
 Usai dilantunkannya dzikir subuh Jum'at
Allah mengutus malaikat datang Bertandang menjemput jiwa orang yang kami cintai
Lalu pergi membawa jiwanya menuju Rabb sang Pencipta
Hanya kalimat tauhid yang sempat dibisikkan untuknya
Kalimat kunci pembuka pintu surga 
Tiada kata perpisahan yang terucap 
Sungguh indah perjalanan terakhirnya

Kutatap wajahnya yang bagaikan sedang tidur nyenyak
Sosok yang dulu membuat damainya
hati ini
Kukecup untuk terakhir kali keningnya
Dia terbujur kaku dalam keranda
Disholat jenazah
Dimohonkan ampunan, rahmat, kasih sayang dan kemaafan dari Allah untuknya
Damailah di dalam tidur panjang 
Menunggu hari kebangkitan. 

Selesai dirangkai Senin ba'da dzhuhur, 25 Rabiul Akhir 1441 H/23 Desember 2019 M
Loa Bakung.
by : Musni Japrie

Selasa, 07 Januari 2020

Nyanyi Sunyi



Di rembang petang bersepuh merah tembaga
Menelusuri lorong- lorong senja sendiri
Melantunkan lirik  sumbang nyanyi sunyi
Tanpa nada tanpa rembulan dan tanpa gemerlap bintang
Dalam malam terbungkus kelam

Menyendiri di relung sepi 
Larut dalam kehampaan gundah gulana
Dakematia
Terlarut dalam tangis sedih tanpa air mata
Tertatih tatih langkah menapai kedukn

Dia yang terkasih  pergi kebalik malam
Pergi jauh tidak terjangkau 
Yang tersisa  hanyalah kerinduan
 Harum dan hangatnya desah nafas
Memburu dalam dekapan kasih dan cinta
Kini hanya sunyi dalam hayal belaka

Kota tepian
Pekan kedua awal 2020
By : Musni Japrie