Kamis, 19 April 2012

H A R I P E N Y E S A L A N




Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah sholallohu'alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya. Wa Ba’du:

Kita akan merenungi sebuah ayat dari firman Allah di dalam kitab -Nya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

وَأَنذِرۡهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡحَسۡرَةِ إِذۡ قُضِىَ ٱلۡأَمۡرُ وَهُمۡ فِى غَفۡلَةٍ۬ وَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. (QS. Maryam: 39)

Allah Subhanahuwata’ala memerintahkan Nabi -Nya untuk memperingatkan manusia terhadap hari penyesalan dan kerugian, yaitu hari kiamat, di mana kerugian meningkat, penyesalan menjadi tinggi, adakah penyesalan yang lebih besar dari hilangnya keridhaan Allah pada hamba dan surga-Nya, lalu terjembab ke dalam kemurkaan -Nya serta kekal di dalam neraka -Nya pada saat seseorang sudah tidak bisa kembali lagi menuju dunia untuk memulai beramal. Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

قُلۡ إِنَّ ٱلۡخَـٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ وَأَهۡلِيہِمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۗ أَلَا ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ

Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (QS. Al-Zumar: 15)

Ibnu Abbas berkata: Yaumul hasroh adalah salah satu nama dari nama hari kiamat, di mana Allah telah mengagungkannya dan memperingatkan para hamba dengannya.

Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firman Allah:

وَأَنذِرۡهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡحَسۡرَةِ

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (QS. Maryam: 39)

Dia berkata: Dialah hari kiamat dan beliau membaca firman Allah Subhanahuwata’ala:

أَن تَقُولَ نَفۡسٌ۬ يَـٰحَسۡرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِى جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ ٱلسَّـٰخِرِينَ

Supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang Aku Sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ), (QS. Al-Zumar: 56)

Dan firman Allah yang mengatakan: (إِذۡ قُضِىَ ٱلۡأَمۡرُ) yaitu setelah selesai perhitungan dan penghuni surga menuju ke surga sementara penghuni neraka telah dimasukkan ke neraka.

Dan firman Allah: (وَهُمۡ فِى غَفۡلَةٍ۬) artinya dan mereka dalam kelalaian. Maksudnya adalah mereka lalai dengan kelezatan dan syahwat duniawi hingga meninggalkan beramal untuk hari penyesalan. Dan Firman Allah: (وَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ) aratinya: dan mereka tidak (pula) beriman. Maksudnya mereka tidak membenarkan adanya hari kabangkitan setelah kematian dan kenikmatan abadi yang diberikan oleh Allah bagi mereka yang mentaati Allah, serta adzab yang pedih bagi orang yang bermaksiat kepada Allah.

Dari Abi Sa’id Al-Khudri ra bahwa Nabi bersabda: Kematian di datangkan pada hari kiamat, seperti sebuah kambing kibas yang berwaran putih campur hitam (riwayat Abu Kuriab menambahkan: Lalu ditempatkan pada sebuah tempat di antara surga dan neraka) lalu dikatakan: Wahai penghuni surga apakah kalian mengetahui siapakah ini?. Maka merekapun saling berkerumuanan melihatnya dan mereka berkata: Ya, ini adalah kematian. Allah berfirman: Dan dikatakan: Wahai penghuni neraka apakah kalian mengetahui siapakah ini. Maka penghuni nerakapun saling berkerumun melihat dan mereka mengatakan: Ya, ini adalah kematian. Allah berfirman: Maka diperintahkan lalu disemblih. Allah berfirman: Wahai penghuni surga kekelan bagi kalian maka tidak ada kematian bagi kalian dan wahai penghuni neraka kekekalan bagi kalian dan tidak ada kematian bagi kalian. Perawi berkata: Rasulullah sholallohu'alaihi wasallam membaca firman Allah Subhanahuwata’ala:

وَأَنذِرۡهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡحَسۡرَةِ إِذۡ قُضِىَ ٱلۡأَمۡرُ وَهُمۡ فِى غَفۡلَةٍ۬ وَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara Telah diputus. dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. (QS. Maryam: 39)

Dan beliau menunjuk dengan tangannya kepada dunia”.

Imam Muslim menambahkan dari riwayat Ibnu Umar: Maka penenduduk surgapun semakain bertambah gembira sementara penghuni neraka semakin bertambah sedih”.

Pelajaran yang bisa dipetik dari ayat di atas adalah:

Pertama: Pada hari kerugian dan penyesalan tersebut orang-orang kafir menyesal dengan kekafirannya, orang yang zalim atas kezaliamannya, dan orang yang melalaikan ketaatan kepada Tuhannya atas kelalaiannya, namun penyesalan pada hari tersebut tidak berguna apapun. Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

يَوۡمَ لَا يَنفَعُ ٱلظَّـٰلِمِينَ مَعۡذِرَتُہُمۡۖ وَلَهُمُ ٱللَّعۡنَةُ وَلَهُمۡ سُوٓءُ ٱلدَّارِ

(yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah la'nat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk.

(QS. Mu’min: 52)

Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

وَيَوۡمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيۡهِ يَقُولُ يَـٰلَيۡتَنِى ٱتَّخَذۡتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلاً۬ (٢٧) يَـٰوَيۡلَتَىٰ لَيۡتَنِى لَمۡأَتَّخِذۡ فُلَانًا خَلِيلاً۬ (٢٨) لَّقَدۡ أَضَلَّنِى عَنِ ٱلذِّڪۡرِ بَعۡدَ إِذۡ جَآءَنِىۗ وَڪَانَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِلۡإِنسَـٰنِ خَذُولاً۬(٢٩

27. Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Seandainya (dulu) Aku mengambil jalan bersama-sama Rasul". 28. Kecelakaan besarlah bagi -Ku; kiranya Aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). 29. Sesungguhnya dia Telah menyesatkan Aku dari Al Qur’an ketika Al Qur’an itu Telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.

(QS. Al-Furqon: 27-29)

Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِلِقَآءِ ٱللَّهِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَتۡہُمُ ٱلسَّاعَةُ بَغۡتَةً۬ قَالُواْ يَـٰحَسۡرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطۡنَا فِيہَاوَهُمۡ يَحۡمِلُونَ أَوۡزَارَهُمۡ عَلَىٰ ظُهُورِهِمۡۚ أَلَا سَآءَ مَا يَزِرُونَ


Sungguh Telah Rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu.
(QS. Al-An’am: 31)

إِنَّآ أَنذَرۡنَـٰكُمۡ عَذَابً۬ا قَرِيبً۬ا يَوۡمَ يَنظُرُ ٱلۡمَرۡءُ مَا قَدَّمَتۡ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلۡكَافِرُ يَـٰلَيۡتَنِى كُنتُ تُرَٲبَۢا

Sesungguhnya kami Telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang Telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah tanah".(QS. Al-Naba’: 40)


Kedua: Seharusnya bagi orang yang beriman untuk tidak tenggelam dalam kelalaian, akan tetapi hendaklah dia mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan Tuhannya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

مَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَأَتٍ۬ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, Maka Sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang.

dan dialah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

(QS. Al-Ankabut: 5)

Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ۬ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ۬ۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS.Al-Hasyr: 18)


Ketiga: Pada hari penyesalan ini orang-orang kafir melihat bahwa diri mereka tidak tinggal di dunia kecuali sedikit. Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ كَأَن لَّمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا سَاعَةً۬ مِّنَ ٱلنَّہَارِ

Dan (Ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) Hanya sesaat di siang hari, (QS. Yunus: 45)

Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

كَأَنَّہُمۡ يَوۡمَ يَرَوۡنَہَا لَمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا عَشِيَّةً أَوۡ ضُحَٮٰهَا

Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.(QS. Al-Nazi’at: 46)

Keempat: Sesungguhnya di antara bentuk kerugian besar yang dirasakan oleh para penghuni neraka adalah bahwa salah seorang di antara mereka berangan-angan untuk menebus diri mereka dari api neraka dengan diri mereka, anak mereka dan seluruh manusia bahkan seluruh perbendaharaan dunia, padahal pada saat di dunia, mereka diperintahkan untuk mengerjakan apa yang lebih ringan darinya namun mereka tidak mampu mengerjakannya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

يُبَصَّرُونَہُمۡۚ يَوَدُّ ٱلۡمُجۡرِمُ لَوۡ يَفۡتَدِى مِنۡ عَذَابِ يَوۡمِٮِٕذِۭ بِبَنِيهِ (١١) وَصَـٰحِبَتِهِۦ وَأَخِيهِ (١٢)وَفَصِيلَتِهِ ٱلَّتِى تُـٔۡوِيهِ (١٣) وَمَن فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعً۬ا ثُمَّ يُنجِيهِ (١٤) كَلَّآۖ إِنَّہَا لَظَىٰ (١٥)

Sedang mereka saling memandang. orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, 12. Dan isterinya dan saudaranya,13. Dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).14. Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya Kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. 15. Sekali-kali tidak dapat, …

(QS. Al-Ma’arij: 11-15.)

Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمۡ كُفَّارٌ۬ فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡ أَحَدِهِم مِّلۡءُ ٱلۡأَرۡضِ ذَهَبً۬ا وَلَوِ ٱفۡتَدَىٰ بِهِۦۤۗ أُوْلَـٰٓٮِٕكَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ وَمَا لَهُم مِّن نَّـٰصِرِينَ

Sesungguhnya orang-orang kafir yang mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, Maka tidaklah akan diterima dari

seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu.

bagi mereka Itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.

(QS. Ali Imron: 91)

Dari Anas bin Mali ra bahwa Nabi bersabda: Allah Subhanahuwata’ala berfirman kepada penghuni neraka yang paling ringan azabnya: Seandainya engkau memiliki dunia beserta isinya apakah engakau akan menebus dirimu dengannya?. Maka dia akan berkata: Ya. Lalu Allah berkata kepadanya: Aku telah menghendaki darimu menjalankan perbuatan yang lebih ringan dari hal tersebut padahal engkau masih berada di dalam sulbi Adam yaitu agar engkau tidak mempersekutukan Allah (aku mengira bahwa Nabi Muhammad sholallohu'alaihi wasallam berkata) dan aku tidak memasukkanmu ke dalam neraka, namun engkau enggan kecuali engkau mempersekutukan Allah”.

Kelima: Seyogyanya bagi orang yang beriman untuk menjaga keislaman dan keimanannya sampai kematiannya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada -Nya;

dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

(QS. Ali Imron: 102)

Dan dari Aisyah Radhiyallohu'anha bahwa Nabi banyak berdo’a dengan mengatakan:

يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك وطاعتك

“Wahai Tuhan yang Maha membolak-balikkan hati, palingkanlah hatiku kepada agamamu dan ketaatan kepadamu”.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallohu'anhu berkata: Rasulullah sholallohu'alaihi wasallam bersabda:

اللهم مصرف القلوب صرف قلوبنا على طاعتك

“Ya Allah, Tuhan yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatanmu”.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan seluruh para shahabatnya.

Judul : تدبر قول الله تعالى : وَأَنذِرۡهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡحَسۡرَةِ

Oleh: Dr. Amin Abdullah Asy-Syaqawy

Terjemah : Muzaffar Sahid Mahsun

Sumber : Assunah-Qatar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar