Ilmu
pengetahuan dewasa ini sudah sedemikian maju dan berkembang secara pesat, namun
sangat disayangkan masih banyak orang –orang yang berpikir secara irasional dan
terjebak dalam kungkungan pengaruh orang-orang yang mengaku sebagai orang
pintar tapi sebenarnya bodoh ( jahil) .Orang-orang yang mengaku sebagai pintar
yang dapat melihat kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang yang
akan menimpa seseorang melalui ramalan-ramalan dengan berbagai cara. Ada yang
menggunakan kitab primbon, zodiac, fengsui
dan shio.
Betapa
banyaknya orang-orang dinegeri ini yang mempercayai dan menyukai berbagai ramalan ramalan yang disampaikan
oleh orang yang menyebutkan dirinya sebagai orang pintar (paranormal) bukan
sebagai dukun. Padahal hakekatnya adalah sama yaitu tiada lain sebagai nuzum atau tukang ramal. Tukang ramal
itu sering pula disebut sebagai dukun
Kupasan
berikut ini secara garis besar diketengahkan apa yang disebut primbon, zodiac,
fengsui dan shio ditilik dari kacamata Islam.
Sekilas Tentang
Primbon, Zodiak, Feng Shui dan Shio
Sebelum
memasuki pembahasan materi pokok artikel ini, terlebih dahulu perlu disinggung
sekilas mengenai apa primbon, zodiac, feng-shui dan shio, sehingga meski hanya
dengan mengenal sepintas tentang hal-hal tersebut akan memudahkan untuk
memahami bagaimana sikap dan pandangan
Islam terhadap hal-hal yang dibicarakan.
Apa Itu P r i m b o n ?
Primbon (paririmbon dalam
bahasa Sunda) merupakan suatu bagian dari kebudayaan masyarakat (banyak
diyakini oleh suku Jawa/Sunda) yang lekat hubungannya dengan kehidupan
sehari-hari, yang biasanya dijadikan panutan/ gambaran tentang apa yang akan
terjadi dimasa yang akan datang atau digunakan untuk penilaian seseorang.
Kata primbon berasal dari
kata dasar imbu yang berarti "memerah buah agar matang". Secara umum
primbon dapat diartikan sebagai buku pengetahuan tentang berbagai hal. Wojo
wasito dan Poerwadarminta (1980 :211) memberikan definisi primbon sebagai buku
yang memuat astrologii dan mantra.
Primbon merupakan
undang-undang atau kitab penganut ilmu jawa kuno. Mulai dari watak,
rizki, jodoh, mimpi, ilmu pengobatan, bahkan ramalan mengenai mati
seseorang bisa di prediksi dengan perhitungan yang
berpedoman pada pasal-pasal kitab primbon tersebut. Kepercayaan terhadap
primbon begitu kental dan mendarah daging hingga sampai saat ini kita
yang hidup di dunia modern masih terbawa oleh ramalan-ramalan dalam
kitab tersebut. Di lain sisi, sebenarnya primbon juga di percayai oleh
suku-suku selain etnis jawa. Baik itu Sunda, Banjar, atau Dayak akan tetapi
beda nama dan versinya saja
Semua ramalan kejadian dan
peristiwa yang ada di primbon, diciptakan agar para penganutnya lebih mawas
diri, berhati-hati dalam mengambil
langkah di setiap perjalanan hidupnya.
Semua ini oleh para orang tua (
khususnya sebagian masyarakat jawa )
betul-betul di amalkan dan tak bisa hilang begitu saja dari lubuk hati,
biar sudah memeluk agama tertentu atau di landa modernisasi.
Apa Itu Z o d i a k
Zodiak adalah tanda bintang
seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap rasi bintang ketika
orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai lambang astrologi
terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra,
Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces). Zodiak ini biasa digunakan
sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang didasarkan pada
kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak (disarikan dari website
Wikipedia). Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu nujum/Perbintangan.
Pelbagai media cetak seperti
koran, majalah, dan tabloid, mulai dari terbitan ternama hingga yang bahkan
tidak dikenal, hampir memasukkan ramalan bintang (zodiak) sebagai rubrik
andalan mereka. Isi ramalan bintang yang dimuat di dalam media cetak, umumnya
seperti ini:
Mereka-mereka yang lahir pada
tanggal 22 Juli sampai dengan tanggal 21 Agustus memiliki zodiac Leo. Mereka-mereka yang berfbintang Leo tersebut pada saat tanggal
ramalan akan hidup dengan kehangatan..Ada yang membuat Anda kembali semangat
setelah sempat merasa pesimistis dengan kejadian yang begitu membekas.
Karir: Benar-benar dirintis
dari bawah, Anda siap menjadi seorang dengan pekerjaan baru Anda Finansial:
Lumayan untuk bisa berlibur pergi ke tempat yang Anda inginkan bersama keluarga
Asmara: Belum tentu pengalaman pahit yang terulang kembali. Saat ini Anda juga
merasa bahagia, apa pun yang dilakukan.
Ramalan bintang tidak sekadar
memprediksi kejadian hidup, tetapi juga kisah asmara, kondisi keuangan, hingga
kesehatan. Bahkan ada juga rubrik zodiak yang menerawang “nasib” pasangan kita.
Keinginantahuan, yang menjadi sifat dasar manusia, ditenggarai penyebab utama
mengapa rubrik ini selalu dinanti-nanti oleh pembaca. Apa yang terjadi di masa
depan, memang selalu menimbulkan sensasi yang menegangkan. Itulah juga mengapa
profesi paranormal—yang disebut-sebut bisa mengetahui apa yang terjadi di masa
depan—meski mengandung unsur mistis tetap laris manis. Sesuai namanya, ramalan
zodiak dibuat berdasarkan pergerakan bintang. Anehnya, jika kebetulan Anda
menyelidiki nasib Anda (melalui ramalan bintang) dengan membuka paling tidak
tiga sumber yang berbeda, pasti Anda akan menemukan isi ramalan yang
berbeda-beda. Apakah ini berarti ada multi-interprerasi terhadap pergerakan
bintang? Atau isi dari ramalan bintang, tak ubahnya karangan yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan dari sudut ilmiah?
Apa itu Feng
Shui ?
Feng
Shui (orang Indonesia sering mengucapkan ‘Hong Shui’) adalah warisan dan
tradisi orang Cina. Feng shui sangat diterima dan menjadi begitu populer di
banyak negara karena diangga dapat meningkatkan
taraf kehidupan dan keberuntungan
dengan sedikit biaya dan usaha. Feng shui dasar mudah dipelajari, namun
merupakan subjek yang membutuhkan penjabaran rumus dan kedalaman analistik dan
praktik..
\Feng
shui (Cina Tradisional: ialah sistem estetik Cina kuno yang dipercayai
menggunakan Hukum-hukum samawi (astronomi) dan bumi (geografi) untuk membantu
kita memperbaiki hidup secara menerima aliran qi positif.
Perkataan
'feng shui' secara harfiahnya diterjemah menjadi "angin-air". Istilah
ini dipetik dari satu rangkap dalam buku Zhangshu yang dikarang oleh Guo Pu
ketika zaman Dinasti Jin:
Feng
Shui adalah sistem estetika Cina kuno, dan sering dianggap sebagai suatu bentuk
seni.
Feng
Shui dipraktikkan di seluruh dunia dan telah ada sekitar 4.000 tahun lalu.
Feng
Shui juga memiliki sisi spiritual dengan banyak ajarannya yang berkutat di
sekitar hubungan spiritual antara Surga dan Bumi.
Seperti
pada banyak spiritualitas Cina dan Asia Timur, Feng Shui ditujukan untuk
menyeimbangkan energi Qi positif, yang kadang disebut pula sebagai Chi.
Qi
adalah kekuatan hidup universal yang diyakini mengalir melalui segala sesuatu.
Qi juga menjadi istilah yang digunakan dalam seni bela diri.
Ada
dua Qi, positif dan negatif. Feng Shui bertujuan membawa Qi positif ke rumah
Anda untuk mendapatkan keuntungan dan harmoni.
Selain
Qi, dikenal pula Yin dan Yang. Ini adalah dua kutub yang harus tetap berada
dalam keseimbangan sempurna dan harmoni.
Konsep
keseimbangan merupakan salah satu tema utama dalam Feng Shui. Dalam Feng Shui,
Anda harus berusaha menyelaraskan posisi benda-benda di rumah termasuk letak
pintu, jendela, dan perabotan.
Sebagai
contoh, bahwa dengan mengeluarkan televisi, komputer, dan peralatan olahraga
dari kamar tidur, Anda akan membantu mengumpulkan Qi positif.
Kehadiran
item ini membuat kamar tidur kurang harmonis, mencegah kamar tidur dari
benar-benar menjadi tempat yang tenang untuk beristirahat.
Anda
juga bisa menggunakan warna untuk mempengaruhi aliran energi di dalam kamar
tidur. Hal ini sejalan dengan teori warna dalam psikologi. Intinya, warna dapat
memengaruhi suasana hati seseorang.
Pilihan
warna ‘Api’ (warna hangat) seperti merah, oranye dan kuning akan membawa
kepercayaan diri dan pengakuan. Warna ‘Kayu’ seperti hijau dan cokelat akan
membawa penyegaran, dan penyembuhan.
Anda
tidak perlu mengecat sebuah ruangan dengan salah satu warna di atas. Bahkan
dalam jumlah kecil, satu jenis warna sudah akan mampu membawa energi.
Sebagai
contoh, Anda bisa memilih selimut berwarna biru untuk membawa ketenangan dan
kelimpahan sementara memiliki tembok berwarna krem untuk membawa perlindungan
dan stabilitas.
Posisi
perabot juga penting. Lokasi pintu atau jendela bisa diatur untuk megoptimalkan
aliran Qi dan energi positif di seluruh rumah.
Penempatan
lemari pakaian, meja rias dan tempat tidur mungkin tampak seperti pilihan
praktis, tapi Feng Shui menyatakan bahwa dengan meletakkan perabot dengan benar
dapat mempromosikan energi positif dalam rumah Anda.[
Apa Itu Shio
Ilmu tentang meramal masa
depan tak hanya dimiliki oleh bangsa eropa namun juga bangsa Asia. Ramalan
astrologi atau dunia perbintangan juga dimiliki oleh Bangsa Cina. Sama halnya
seperti astrologi warisan bangsa babilon, astrologi cina juga terbagi menjadi
12 bagian.
Namun astrologi china atau di
Indonesia lebih dikenal dengan nama Shio ini tidak dibagi berdasarkan bulan,
namun dibagi berdasarkan siklus tahun cina, dan dinamakan dengan nama binatang.
Nama binatang pada astrologi cina menggambarkan watak manusia yang lahir di
bawah pengaruh shio tersebut.
Shio pada astrologi china
adalah Tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam,
anjing dan babi. Nama-nama tersebut dipakai berdasarkan legenda nama-nama
binatang yang dipanggil sang Buddha saat beliau akan pergi ke Nirwana.Shio cina
berganti pada setiap kalender cina yaitu pada setiap tahun baru imlek.
Masing-masing orang tidak memiliki 1 karakter shio tapi 4 karakter/shio
lainnya, yaitu shio tahun, karakter elemen yang dibawa, shio bulan dan shio
jam. Selain memakai karakter binatang, shio juga memiliki elemen dasar seperti
logam, kayu, api, air dan tanah yang karakternya berbeda satu sama lain.
Karakter tersebut mengacu
pada kelima planet yaitu Venus (logam), Jupiter (kayu), Merkurius (Air), Mars
(Api) dan Saturnus (Tanah). Kombinasi dari 12 karakter astrologi tahunan,
elemen, karakter bulanan dan jam akan menghasilkan 12x5x12x12=8640 kombinasi.
Karakter binatang bulanan mengacu pada pergerakan matahari hampir sama dengan
apa yang dijelaskan pada astrologi pada umumnya.
Sama seperti astrologi barat,
astrologi cina juga mengacu pada perputaran benda langit. Bedanya jika dalam
astrologi barat terdapat 88 rasi bintang, Astrologi Cina hanya memiliki 28 rasi
bintang saja. Shio pada awalnya dipercaya sebagai sarana untuk mengingat tahun
lahir, berhubung pada jaman itu di Cina belum ditemukan kalender.
Karakter elemen alam yang
dipakai pada astrologi cina yang melambangkan beberapa planet dinilai
disebabkan karena pada waktu itu hanya 5 planet tersebut yang dapat dilihat
dengan mata telanjang dari bumi, dan penamaannya didasarkan pada 5 elemen
penting yang ada pada jaman tersebut.
Penetapan aturan shio sebagai
standarisasi tahun rakyat Cina pertama kali dilakukan oleh Kaisar Cina yang
pertama yaitu Shih Huang Ti yang juga membangun Dinasti Qin, yang menyatukan
seluruh daratan Cina. Walaupun dikenal dictator, tapi kaisar ini memberikan
banyak jasa dengan membakukan aksara cina, menetapkan mata uang, membangun
tembok besar dan lain-lain.
Banyak juga yang mengatakan
bahwa astrologi china diperkenalkan oleh bangsa India, Hotan dan Sogdiana dari
orang-orang beragama Buddha yang berjalan melalui jalur Sutra sebelum Dinasti
Qin. Shio juga merupakan tanda kebesaran bangsa Cina yang mampu menciptakan berbagai
kebudayaan besar dan kemampuan mereka untuk menyingkap tabir alam semesta.
Semua Jenis Ramalan Bersinggungan dengan
Hal Ramalan /
Dari uraian sekilas tentang
primbon,zodiac,feng-shui dan shio yang dibicarakan diatas seluruhnya tiada lain adalah yang berkaitan
dengan kejadian yang akan datang yang
lazim disebut dengan ramalan.Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan kejadian
yang ebenarnya merupakan hal yang ghaib bagi manusia. Karena seluruh hal yang
berikatan dengan peristiwa yang akan datang merupakan bagian dari takdir.
Dalam
Wikipedia Indonesia disebutkan bahwa :Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa
yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu
mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian
segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda
kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman.
Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu
informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits.
Tidak ada seorangpun manusia
yang mengetahui tentang takdir akan dirinya, karena pengetahuan tentang takdir
itu hanya ada pada Allah, sehingga takdir bagi manusia termasuk hal yang ghaib
dan wajib diimani.
Takdir bagi setiap makhluk
telah ditetapkan oleh Allah subhanahu’wa ra’ala sebagaimana yang disebutklan
dalam hadits :
سنن أبي داوود ٤٠٧٨: حَدَّثَنَا
جَعْفَرُ بْنُ مُسَافِرٍ الْهُذَلِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا
الْوَلِيدُ بْنُ رَبَاحٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ عَنْ أَبِي حَفْصَةَ
قَالَ
قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ
لِابْنِهِ يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ حَقِيقَةِ الْإِيمَانِ حَتَّى تَعْلَمَ
أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ
مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ قَالَ رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ
قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ يَا بُنَيَّ إِنِّي
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ مَاتَ عَلَى
غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي
Sunan Abu Daud 4078 dari Abu Hafshah ia berkata; Ubadah bin Ash
Shamit berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, sesungguhnya engkau tidak
akan dapat merasakan lezatnya iman hingga engkau bisa memahami bahwa apa yang
ditakdirkan menjadi bagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak
ditakdirkan untuk menjadi bagianmu tidak akan engkau dapatkan. Aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pertama kali yang Allah
ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya: "Tulislah!"
pena itu menjawab, "Wahai Rabb, apa yang harus aku tulis?" Allah
menjawab: "Tulislah semua takdir yang akan terjadi hingga datangnya hari
kiamat." Wahai anakku, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal tidak di atas keyakinan seperti
ini maka ia bukan dari golonganku."
Setiap anak manusia telah
digariskan takdirnya oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, dan masing-masing manusia
dalam hidupnya hanyalah menjalani takdir yang telah ditetapkan baginya. Tidak
ada seorangpun yang mengetahui secara pasti tentang takdir dirinya baik yang
berkaitan dengan jodohnya,rezekinya maupun matinya.
Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman :
وَقَالَ يَا بَنِيَّ لاَ تَدْخُلُواْ
مِن بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُواْ مِنْ أَبْوَابٍ مُّتَفَرِّقَةٍ وَمَا أُغْنِي عَنكُم
مِّنَ اللّهِ مِن شَيْءٍ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَعَلَيْهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu
(bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu
gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu
barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu)
hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya
saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri".( QS. Yusuf : 67 )
Firman Allah ta’ala :
قُلْ مَن ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُم
مِّنَ اللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلَا يَجِدُونَ
لَهُم مِّن دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu
dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat
untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka
pelindung dan penolong selain Allah (
QS.Al Ahzab : 17 ).
Takdir bagi manusia
ditetapkan oleh Allah azza wa jalla 50.000 tahun sebelum dunia diciptakan
sebagaimana sabda Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam :
صحيح مسلم ٤٧٩٧: حَدَّثَنِي أَبُو
الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ
وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ
أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ وَعَرْشُهُ
عَلَى الْمَاءِ
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ
حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ
التَّمِيمِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا نَافِعٌ يَعْنِي ابْنَ
يَزِيدَ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي هَانِئٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُمَا
لَمْ يَذْكُرَا وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
Shahih Muslim 4797: Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir
Ahmad bin 'Amru bin dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dia berkata;
"Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh tahun sebelum
Allah menciptakan langit dan bumi.' Rasulullah menambahkan: 'Dan arsy Allah itu
berada di atas air." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah
menceritakan kepada kami Al Muqri; Telah menceritakan kepada kami Haiwah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Sahl At Tamimi; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam;
Telah mengabarkan kepada kami Nafi' yaitu Ibnu Yazid keduanya dari Abu Hani
melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya tidak menyebutkan
lafazh: "Dan 'arsy Allah itu berada di atas air."
Segala sesuatu itu
sesungguhnya itu sesuai dengan apa yang digariskan oleh Allah subhanahu wa
ta’ala berupa takdir sebagimana yang disebutkan dalam Hadits Rasullullah
shallallahu’alaihi wa sallam :
صحيح مسلم ٤٧٩٩: حَدَّثَنِي عَبْدُ
الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ ح و حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَنْ زِيَادِ بْنِ سَعْدٍ
عَنْ عَمْرِو بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ طَاوُسٍ أَنَّهُ قَالَ أَدْرَكْتُ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُونَ كُلُّ شَيْءٍ بِقَدَرٍ
قَالَ
وَسَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عُمَرَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ شَيْءٍ
بِقَدَرٍ حَتَّى الْعَجْزِ وَالْكَيْسِ أَوْ الْكَيْسِ وَالْعَجْزِ
Shahih Muslim 4799: dari 'Amru bin Muslim dari Thawus dia
berkata; "Saya pernah mendapati beberapa orang sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan; 'Segala sesuatu itu sesuai takdirnya.'
Ibnu Thawus berkata; 'Saya pernah mendengar Abdullah bin Umar mengatakan;
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Segala sesuatu itu
sesuai takdirnya, hingga kelemahan dan kecerdasan (atau kecerdasan dan
kelemahan.
Sesungguhnya manusia hanyalah
menjalani sekanario yang telah digariskan, tmidak ada campur tangan manusia di
dalamnya. Segala liku-luku dan seluk beluk kehidupan baik berupa kebaikan maupun keburukan sudah tersurat dalam takdir.
Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
dalam shahih Bukhari menyebutkan :
صحيح البخاري ٤٥٦٨: حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ
يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةٍ فَأَخَذَ شَيْئًا فَجَعَلَ يَنْكُتُ بِهِ الْأَرْضَ
فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنْ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ
مِنْ الْجَنَّةِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نَتَّكِلُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ
الْعَمَلَ قَالَ اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ أَمَّا مَنْ كَانَ
مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ وَأَمَّا مَنْ
كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ ثُمَّ قَرَأَ
{ فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى }
الْآيَةَ
Shahih Bukhari 4568: dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali
radliallahu 'anhu ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berada dalam rombongan pelayat Jenazah, lalu beliau mengambil sesuatu
dan memukulkannya ke tangah. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang
pun, kecuali tempat duduknya telah ditulis di neraka dan tempat duduknya di
surga." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kalau begitu,
bagaimana bila kita bertawakkal saja terhadap takdir kita tanpa beramal?"
beliau menajawab: "Ber'amallah kalian, karena setiap orang akan dimudahkan
kepada yang dicipta baginya. Barangsiapa yang diciptakan sebagai Ahlus Sa'adah
(penduduk surga), maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan Ahlus
Sa'adah. Namun, barangsiapa yang diciptakan sebagai Ahlusy Syaqa` (penghuni
neraka), maka ia akan dimudahkan pula untuk melakukan amalan Ahlusy
Syaqa`." Kemudian beliau membacakan ayat: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT
TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang memberi, dan bertakwa serta
membenarkan kebaikan).."
Takdir bagi makhluk yang
bernama manusia telah ditetapkan sejak awal dalam rahim sesuai dengan hadits :
صحيح مسلم ٤٧٨٥: حَدَّثَنِي أَبُو
كَامِلٍ فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ الْجَحْدَرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
وَرَفَعَ الْحَدِيثَ أَنَّهُ قَالَ
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ وَكَّلَ بِالرَّحِمِ مَلَكًا فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ
نُطْفَةٌ أَيْ رَبِّ عَلَقَةٌ أَيْ رَبِّ مُضْغَةٌ فَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَقْضِيَ
خَلْقًا قَالَ قَالَ الْمَلَكُ أَيْ رَبِّ ذَكَرٌ أَوْ أُنْثَى شَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ
فَمَا الرِّزْقُ فَمَا الْأَجَلُ فَيُكْتَبُ كَذَلِكَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ
Shahih Muslim 4785: dari Anas bin Malik -secara marfu'- dia
berkata; "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengirim malaikat pada
setiap rahim, dan malaikat itu berkata; Wahai Rabb nutfah, Rabb 'alaqah, Rabb
mudhghah. Jika Allah Azza wa Jalla hendak menentukan takdir pada mahluk-Nya,
Malaikat itu berkata "Wahai Rabb, laki-laki atau perempuan? celaka atau
bahagia, bagaimana rizki dan bagaimana ajalnya?" Maka ditulislah ketetapan
itu dalam perut ibunya".
Sebagai makhluk yang
diciptalan Allah azza wajjala, manusia
wajib mengimani bahwa apa yang telah ditakdirkan menjadi bagian yang tidak
pernah meleset dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bagian dari
seseorang tidak akan didapatkan olehnya. Jalan hidup manusia tidak pernah luput dari apa yang
telah ditakdirkan sebagaimana sabda
rasullullah shallallahu’alahi wa sallam :
سنن أبي داوود ٤٠٧٨: حَدَّثَنَا
جَعْفَرُ بْنُ مُسَافِرٍ الْهُذَلِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا
الْوَلِيدُ بْنُ رَبَاحٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ عَنْ أَبِي حَفْصَةَ
قَالَ
قَالَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ
لِابْنِهِ يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ حَقِيقَةِ الْإِيمَانِ حَتَّى تَعْلَمَ
أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ
مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ قَالَ رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ
قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ يَا بُنَيَّ إِنِّي
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ مَاتَ عَلَى
غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي
Sunan Abu Daud 4078 dari Abu Hafshah ia berkata; Ubadah bin
Ash Shamit berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, sesungguhnya engkau
tidak akan dapat merasakan lezatnya iman hingga engkau bisa memahami bahwa apa
yang ditakdirkan menjadi bagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak
ditakdirkan untuk menjadi bagianmu tidak akan engkau dapatkan. Aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pertama kali
yang Allah ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya:
"Tulislah!" pena itu menjawab, "Wahai Rabb, apa yang harus aku
tulis?" Allah menjawab: "Tulislah semua takdir yang akan terjadi
hingga datangnya hari kiamat." Wahai anakku, aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal
tidak di atas keyakinan seperti ini maka ia bukan dari golonganku."
Takdir Merupakan Rahasia Allah, Termasuk Hal Yang Ghaib
Hal-hal yang berkaitan dengan
masa depan atau sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan manusia ketetapannya
dilakukan oleh Allah Yang Maha Mengetahui akan segala sesuatunya, dan itu
merupakan hak pregogatif serta kewenangan Allah ta’ala. Tidak ada hak dari
makhluk untuk ikut menetapkannya. Semuanya adalah rahasia Allah dan ghaib b agi
manusia. Karena itu tidak sepantasnya manusia untuk meramalkan akan sesuatu
kejadian sebagaimana yang diungkapkan dalam primbon, zodiac, feng-shui dan
shio’.Segala bentuk ramalan yang dibicarakan dalam primbon, zodiac, feng-shui
dan shio merupakan sesuatu yang berkaitan dengan takdir , sedangkan takdir itu sendiri sudah
ditetapkan Allah subhanahu wa ta’ala.Sedangkan takdir itu sendiri merupakan
rahasia Allah dan hanya Allah yang maha mengetahui tentang sesuatu yang akan
terjadi pada diri seseorang dan hal tersebut merupakan hal yang ghaib bagi
manusia.
Seseorang yang mempercayai
ramalan ramalan secara langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa ada zat
selain Allah yang mengetahui perkara gaib.
Allah Ta’ala berfirman:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ
عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا
(Dia
adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu.(QS.Al Jin:26 )
إِنَّ
اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit
dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS.Al Hujuraat: 18 )
Tidak ada seorangpun yang mengetahui perkara ghaib, termasuk
takdir yang telah ditetapkan Allah ta’ala sebagaimana firman-Nya :
قُل لَّا
يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا
يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan
di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka
tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (QS.An Naml : 65 )
Jangankan manusia biasa
Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam sendiri tidak mengetahui hal-hal yang
ghaib kecuali apa yang dikehendaki/diperlihatkan oleh Allah ta’ala.
Akan hal ini sebuah hadits menyebutkan :
صحيح البخاري ٦٨٣٢: حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ
عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ وَهُوَ يَقُولُ
{ لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ
}
وَمَنْ حَدَّثَكَ أَنَّهُ يَعْلَمُ
الْغَيْبَ فَقَدْ كَذَبَ وَهُوَ يَقُولُ لَا يَعْلَمُ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
Shahih Bukhari 6832: dari
'Aisyah radliyallahu'anhuma, ia berkata, "Barangsiapa menceritakan
kepadamu bahwa Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam melihat Tuhannya berarti ia
telah dusta, karena Allah berfirman: '(Ia tidak bisa dimengetahui oleh
pandangan) ' (Qs. Al An'am: 103), dan barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa
ia tahu yang ghaib, berarti ia telah dusta, sebab Muhammad bersabda: 'Tidak ada
yang tahu yang ghaib selain Allah'."
Di hadits lain juga
disebutkan tentang hal-hal ghaib yang hanya Allah ta’ala yang mengetahuinya
termasuk apa yang akan terjadi besok
sesuai sabda Rasullullah shallallahu’alaihi was a llam :
صحيح البخاري ٤٢٦١: حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
{ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ }
خَمْسٌ
{ إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ
السَّاعَةِ وَيُنْزِلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ
مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ }
Shahih Bukhari 4261: dari
Salim bin 'Abdullah dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kunci-kunci hal yang ghaib itu ada lima, tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Allah Ta'ala: Sesungguhnya hanya Allah lah yang
mengetahui datangnya hari kiamat, dan Dia lah Dzat yang menurunkan hujan, yang
mengetahui janin yang ada dalam kandungan, dan jiwa manusia tidak mengetahui
apa yang akan dapat diperbuatnya esok hari, dan ia juga tidak tahu di bumi mana
dia akan mati, Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Mengetahui."
Ramalan Termasuk Ilmu Nujum
Ramalan tentang sesuatu
sebenarnya sudah berkembang sejak zaman jahiliyah dan termasuk bagian dari Sihir sebagaimana yang
disebutkan Rasullullah shalllahu’alahi wa sallam dalam sabda beliau :
مسند أحمد ٢٦٩٧: حَدَّثَنَا رَوْحٌ
حَدَّثَنَا أَبُو مَالِكٍ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ الْأَخْنَسِ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُغِيثٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنْ النُّجُومِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنْ
سِحْرٍ مَا زَادَ زَادَ وَمَا زَادَ زَادَ
Musnad Ahmad 2697: dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mempelajari sebagian
dari ilmu nujum, maka sesungguhnya ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir,
semakin bertambah (ilmunya) semakin bertambah pula (dosanya), semakin bertambah
(ilmunya) semakin bertambah pula (dosanya)."
Hadits ini dengan jelas dan
tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang termasuk dalam hal ini adalah segala
bentuk ramalan p merupakan bagian dari sihir. Bahkan Rasulullah menyatakan
bahwa apabila ilmu nujumnya itu bertambah, maka hal ini berarti bertambah pula
ilmu sihir yang dipelajari orang tersebut. Sedangkan hukum sihir itu sendiri
adalah haram dan termasuk kekafiran, sebagaimana Allah berfirman :
وَاتَّبَعُواْ
مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ
وَلَـكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا
أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ
مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ
وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ
مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ
فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ
كَانُواْ يَعْلَمُونَ
Dan mereka mengikuti apa [76] yang dibaca
oleh syaitan-syaitan [77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan
sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada
dua orang malaikat [78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut,
sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah
kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang
dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya [79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat
dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari
sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab
Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (QS.Al Baqarah :102)
K e t e r a n g a n :
[76] Maksudnya: kitab-kitab
sihir.
[77] Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78] Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
[77] Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78] Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
Ramalan Primbom,Zodiak,Feng-Shui dan
Shio Adalah Ramalan Dukun
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz
Alu Syaikh dalam kitabnya At-Tamhid menyebutkan setiap orang yang menyatakan
bahwa ia mengetahui hal yang gaib, maka pada hakikatnya ia adalah dukun. Baik
dia itu tukang ramal, paranormal, ahli nujum dan lain-lain. Oleh karena itu,
ramalan yang didapatkan melalui primbon,zodiac.feng-shui maupun shio sama saja dengan ramalan dukun. Hukum
mempercayai ramalan yang berdasarkan kepada primbon, zodiak, feng-shui dan shio
identik dengan mendatangi dukun.
Sedangkan dalam Islam telah
digariskan bahwa hukum mendatangi dukun secara umum adalah haram sebagaimana
telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam beberapa
sabdanya:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا
قَالَتْ: سَأَلَ أُنَاسٌ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْكُهَّانِ،
فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّهُمْ لَيْسُوا
بِشَيْءٍ. فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ أَحْيَانًا بِالشَّيْءِ
فَيَكُونُ حَقًّا. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ: تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنَ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا
الْجِنِّيُّ فَيُقَرْقِرُهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ كَقَرْقَرَةِ الدَّجَاجَةِ فَيَخْلِطُونَ
فِيْهَا أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ كَذْبَةٍ
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata: Beberapa
orang bertanya kepada Rasulullah tentang dukun-dukun. Rasulullah berkata kepada
mereka: "Mereka tidak (memiliki) kebenaran sedikitpun." Mereka (para
shahabat) berkata: "Terkadang para dukun itu menyampaikan sesuai dan benar
terjadi." Rasulullah menjawab: "Kalimat yang mereka sampaikan itu
datang dari Allah yang telah disambar (dicuri, red) oleh para jin, lalu para
jin itu membisikkan ke telinga wali-walinya sebagaimana berkoteknya ayam dan
mereka mencampurnya dengan seratus kedustaan." (HR. Al-Bukhari no. 5429, 5859, 7122 dan Muslim no.
2228)
Dihadits lain disebutkan
bahwa Rasullullah shalllahu’alahi wa sallam bersabda :
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ الْحَكَمِ
السُّلَمِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي حَدِيْثُ
عَهْدٍ بِجَاهِلِيَّةٍ وَقَدْ جَاءَ اللهُ بِاْلإِسْلاَمِ، وَإِنَّ مِنَّا رِجَالاً
يَأْتُونَ الْكُهَّانَ. قَالَ: فَلاَ تَأْتُوا الْكُهَّانَ. قَالَ: قُلْتُ: وَمِنَّا
رِجَالٌ يَتَطَيَّرُونَ. قَالَ: ذَلِكَ شَيْءٌ يَجِدُونَهُ فِي صُدُورِهِمْ فَلاَ يَصُدَّنَّهُمْ
Mu'awiyah ibnul Hakam As-Sulami radhiyallahu 'anhu berkata:
Aku berkata: "Wahai Rasulullah, saya baru masuk Islam yang datang dari
sisi Allah, dan sesungguhnya di antara kami ada yang suka mendatangi para
dukun." Beliau bersabda, "Jangan kalian mendatangi para dukun."
Dia (Mu'awiyah ibnul Hakam) berkata: Aku berkata: "Di antara kami ada yang
gemar melakukan tathayyur (percaya bahwa gerak-gerik burung memiliki pengaruh
pada nasib seseorang." Beliau berkata: "Demikian itu adalah sesuatu
yang terlintas dalam dada mereka, maka janganlah menghalangi mereka dari aktivitas
mereka (untuk berangkat -pen/yakni gerakan burung itu jangan menghalangi
orang-orang tersebut untuk berbuat sesuatu -ed)." (HR. Muslim, no. 735)
Betapa kerasnya larangan
dalam Islam agar umatnya tidak mendatangi dukun atau yang sejenisnya seperti para
normal yang biasa disebut sebagai orang-orang pintar, sehingga Rasullullah
mengingatkan kepada seluruh umat beliau dengan bahwa bagi mereka yang
menandatangani dukun /para normal atau orang pintar maka shalatnya tidak akan
diterima sesuai dengan sabda beliau :
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ
عَنْ شَيْءٍ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً
Diriwayatkan dari sebagian istri Rasulullah, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, yang artinya:
"Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal maka tidak akan diterima
shalatnya selama empat puluh malam."
Di Hadits lain disebutkan
pula sabda Rasullullah shallallahu’alahi wa sallam :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَتَى عَرَّافًا
أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ فِيْمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendatangi tukang
ramal atau dukun lalu dia membenarkan apa-apa yang dikatakan maka sungguh dia
telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi
wa sallam." (HR. Abu Dawud,
At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa` no. 2006,
dinukil dari Al-Qaulul Mufid)
Asy-Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-'Utsaimin mengatakan: "Dari hadits ini diambil hukum haramnya
mendatangi dan bertanya kepada mereka (dukun). Sebab dalam mendatangi dan
bertanya kepada mereka terdapat kerusakan yang amat besar, yang berakibat
mendorong mereka untuk berani (mengerjakan hal-hal) dan mengakibatkan manusia
tertipu dengan mereka, padahal mayoritas mereka datang dengan segala bentuk
kebatilan." (Al-Qaulul Mufid, 2/64)
Sedangkan disisi lain
mereka-mereka yang memberikan ramalan baik dengan menggunakan primbon, zodiac,
feng-shui maupun shio mereka tersebut
mengklaim dirinya nmengetahui perkara ghaib, maka ia termasuk dalam
golongan kaahin (tukang ramal) atau orang yang berserikat di dalamnya. Karena
ilmu ghaib hanya menjadi hak prerogatif Allah sebagaimana disebutkan dalam
ayat,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui
perkara yang ghaib, kecuali Allah” (QS. An Naml: 65).
Hadits yang diriwayatkan oleh
Al Bazzar dengan sanad yang jayyid dari ‘Imron bin Hushoin, dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ أَوْ
تُطُيِّرَ لَهُ أَوْ تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ سَحَّرَ أَوْ سُحِّرَ لَهُ
“Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau
membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi tukang
ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan perbuatan
sihir atau membenarkannya.”[
Nasib Baik dan Nasib Buruk
Sesungguhnya orang-orang yang
mencari tahu ramalan nasib mereka, tidak lain dan tidak bukan dikarenakan
mereka menginginkan nasib yang baik dan terhindar dari nasib yang buruk. Akan
tetapi, satu hal yang perlu kita cam dan yakinkan di dalam hati-hati kita,
bahwa segala hal yang baik dan buruk telah Allah takdirkan 50 ribu tahun
sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, sebagaimana Nabi bersabda:
صحيح مسلم ٤٧٩٧: حَدَّثَنِي أَبُو
الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ
وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ
أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ وَعَرْشُهُ
عَلَى الْمَاءِ
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ
حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ
التَّمِيمِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا نَافِعٌ يَعْنِي ابْنَ
يَزِيدَ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي هَانِئٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُمَا
لَمْ يَذْكُرَا وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
Shahih Muslim 4797: Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir
Ahmad bin 'Amru bin dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dia berkata;
"Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh tahun sebelum
Allah menciptakan langit dan bumi.' Rasulullah menambahkan: 'Dan arsy Allah itu
berada di atas air." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah
menceritakan kepada kami Al Muqri; Telah menceritakan kepada kami Haiwah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Sahl At Tamimi; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam;
Telah mengabarkan kepada kami Nafi' yaitu Ibnu Yazid keduanya dari Abu Hani
melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya tidak menyebutkan
lafazh: "Dan 'arsy Allah itu berada di atas air."
Hanya Allah yang tahu nasib manusia. Yang
dapat dilakukan oleh manusia adalah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan
hal yang baik dan terhindar dari hal yang buruk, selebihnya serahkan semua
hanya kepada Allah. Allah berfirman :
وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS.Ath Thalaaq : 3 )
Ketahuilah bahwa semua yang Allah tentukan bagi
manusia adalah baik meskipun di mata
manusia hal tersebut adalah buruk. Allah
berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ
كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن
تُحِبُّواْ شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu
adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(QS.Al Baqarah : 216 )
Berbaik sangkalah kepada Allah bahwa apabila
mendapatkan suatu hal yang buruk, maka pasti ada kebaikan dan hikmah di balik
itu semua. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Adil terhadap
hamba-hambaNya.
Firman Allah subhanahu wa
ta’ala:
قُلْ لاَ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا
وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ
مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ
يُؤْمِنُونَ
"Katakanlah: Aku tidak berkuasa menarik
kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula menolak kemudharatan kecuali yang
dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentunya aku membuat
kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak
lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang
yang beriman." (Al-A'raf: 188)
P e n u t u p
Kebanyakan manusia mengaku
bahwa mereka tidak pernah datang kedukun atau keakhli nujum untuk mengetahui
tentang nasib mereka di hari esok, namun demikian diantara mereka-mereka tersebut ada percaya kepada primbon, sebagian lagi
mepercayai zodiac, ada pula kalangan yang meyakini feng-shui dan banyak pula mempercayai shio
meskipun mereka-mereka tersebut mengaku sebagai muslim. Padahal hakikatnya
semua tersebut tiada lain adalah ramalan. Sedangkan ramalan itu sesungguhnya
ruang lingkupnya berkenaan dengan sesuatu yang akan terjadi di hari-hari
mendatang yang merupakan perkara ghaib.
Segala sesuatu yang
berhubungan dengan apa yang akan terjadi dikemudian hari telah ditetapkan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala dalam takdir yang ditulis 50.000 tahun sebelum dunia
diciptakan. Membicarakan ramalan pada hakikatnya membicarakan sesuatu yang
berkaitan dengan takdir, padahal takdir itu haknya Allah azza wa jalla, tidak
ada hak dan kewenangan manusia di dalamnya. Sehingga siapa saja yang mengaku
mampu mengetahui sesuatu yang ghaib maka sebenarnya mereka telah mengambil alih
hak dan kewenangan Allah subhanahu wa ta’ala. Hal tersebut diharamkan dalam
Islam karena termasuk syirik.
Baik buruknya nasib anak
manusia telah digariskan Allah dan tidak selayaknya manusia mempercayai
ramalan-ramalan baik melalui primbon, zodiak, feng-shui maupun shio. Karena
ramalan merupakan bagian dari nujum dan nujum itu sendiri bagian dari sihir
yang diharamkan dalam Islam ( Wallaahu’alam )
Sumber
2. Ensiklopedi Hadits Kitab 9
Imam.www.lidwapusaka.com
3.Artikel www. ramalan
bintang.org
4.Artikel www.
Arsitekonline.com
6.Artikel www.kompasiana
7.Artikel www,muslimah.or.id
8.Artikel www.muslim.or.id
9.Majalah Asy-Syari'ah Vol.
II/ No. 16/1426 H/2005
10.Buletin
At-Tauhid
Samarinda
, selesai disusun Selasa, ba’da ashar 24 Syawal 1433 H/12 September 2012.
(
Musni Japrie )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar